DKP Kota Makassar Pertahankan Pembinaan Pangan Produktif Bagi Masyarakat Secara Berkesinambungan
Nusakini.com--Makassar--Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar kembali menggelar Pembinaan Pangan Produktif Pada Lahan Pekarangan Rumah. diselenggarakan di Hotel Grand Asia, Jalan Boulevard, Makassar. Kamis (2/5/2019).
Asisten II Bidang Perekonomian, Sosial dan Pembangunan Pemkot Makassar Andi Irwan Bangsawan mengatakan walaupun Kota Makassar berhasil meningkatkan kebutuhan pangan keluarga melalui program andalan seperti Badan Usaha Lorong (BULo) maupun Lorong Garden, pembinaan nya harus tetap berlanjut dan berkesinambungan.
"Kita tidak boleh berhenti sampai disini saja program ini harusbtetap berjalan dengan pembinaan pangan produkrif seperti ini,karena lorong sudah tertata dengan baik, menjadikannya hidup, lebih hijau, punya nilai estetika,menjadi cantik. Aneka tanaman pangan ditanam dan mampu memenuhi kebutuhan keluarga,' ucapnya.
Bahkan menurutnya dengan adanya program pembinaan lorong produktif dapat mendorong keterlibatan langsung warga secara aktif terbukti dapat menekan dan mengendalikan laju inflasi terhadap harga komoditas di Makassar.
Dia menyebut, program ini perlu diperluas gaungnya secara menyelurh, supaya danpaknya bisa lebih besar. sehingga proses monitoring dan evaluasi, dia bisa memaksimalkan memlaui data base.
"Dampak program ini sangat positif bagi warga Makassar. Biar kita bisa pantau dengan evaluasi agar memudahkan memonitoring kalau ada kucuran bantuan," ujarnnya .
Pada kesempatan itu pula dia menekankan kepada Kelompok Tani Lorong maupun Kelompok Wanita Tani agar tetap konsisten menjalankan program ini.
"Ini warisan Pak Wali, sangat berdampak positif bagi kita semua.Saya harap kita semua tetap semangat menjalan program ini, karena manfaatnya sangat besar untuk meningkatkan perekonomian masyarakat,"tandasnya.
Pembinaan ini menghadirkan dua orang pemateri diantaranya Dr. Azikin M.Si. dan Ferdy Muchtar, M.Sc.,P.hd. Seeta diikuti sebanyak 250 orang peserta yang merupakan anggota Kelompok Wanita Tani (KWT) dari berbagai kecamatan di Kota Makassar. (R/Rajendra)